Kampanye PR

Apa itu kampanye?
Kampanye adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan secara terlembaga, dimana penyelenggara kampanye pada umunya bukanlah individu melainkan lembaga atau organisasi. Lembaga tersebut dapat berasal dari lingkungan pemerintah, kalangan swasta atau LSM. Kampanye selalu memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan tersebut sangat beragam dan berbeda antara satu perusahaan satu dengan yang lainnya.

Biasanya, sebelum melakukan atau menggalakkan suatu program kampanye dan penggiatan aktivitas PR , terlebih dahulu pihak perusahaan, organisasi atau lembaga harus membangun kredibilitas dan citra perusahaan yang positif kepada masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut, aktifitas PR dalam komunikasi terintegrasi dalam sebuah program kampanye PR. Kampanye PR dalam arti sempit bertujuan meningkatkan kesadan dan pengetahuan khalayak sasaran (target audience) untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi (corporate activities) agar tecipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dengan jagka waktu tertentu yang berkelanjutan. Dalam arti umum atau luas, kampanye PR tesebut memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan memotivasi masyarakat terhadap suatu kegiatan atau program tertentu melalui proses dan teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai publisitas dan citra yang positif (Ruslan 2002 : 66).

Sementara itu, Lesie B. Snyder mengungkapkan bahwa kampanye komunikasi adalah “tindakan komunikasi yang terorganisasi yang diarahkan pada khalayak tertentu., pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan”. Selanjutnya, Pfau dan Parrot menejelaskan bahwa kampanye adalah “suatu proses yag dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan”. (Venus 2007:8)

Merujuk dari pengertian-pengertian diatas, maka apapun ragam dan tujuan dari kampanye Public Relations tersebut, upaya perubahan yang dilakukan kampanye selalu terkait dengan aspek tersebut dengan istilah “3A” sebagai kependekan dari awareness, attitude dan action.

Pada tahap pertama kegiatan kampanye biasnya diarahkan untuk menciptakan perubahan pada tataran pengetahuan atau kognitif. Pada tahap ini pengaruh yang diharapkan adalah munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau meningkatnya pengetahuan khalyak tentang isu tertentu. Tahapan berikutnya diarahkan pada perubahan dalam ranah sikap atau attitude. Sasarannya adalah untuk memeunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau keberpihakan khalayak pada isu-isu ynag menjadi tema kampanye. Sementara pada tahap terkahir kegiatan kampanye ditujukan untuk megubah perilaku khalayak secara konkrit dan terukur. Tahap ini menghendaki adanya tindakan tertentu yang dilakukan dilakukan oleh sasaran kampanye.

Charlies U. Larson dalam Ruslan (2007:25) kemudian membagi jenis kampanye kedalam tiga kategori yakni: Product-Oriented –Campaigns, Candidate-Oriented Campaigns da ideologically or Cause Oriented Campaigns.

Product-Oriented Campaigns
Kampanye yang berorientasi pada produk , umuya terjadi di lingkungan bisnis. Istilah lain: commercial/corporate campaign. Contoh: Kampanye Bank BTN Go Public, Kampanye Telkom Flexi.

Candidate-Oriented Campaigns
Kampanye yang beroriebtasi pada kandidat, umunya dimotivasi karena hasrat untuk kepentingan politik. Kampanye Pemilu, Kampanye Penggalangan Dana bagi partai politik.

Ideologically or Cause Oriented Campaigns
Kampanye yang berorientasi pada kandidat, umuya dimotivasi karena hasrat untuk kepentingan politik, kampanye Pemilu, , Kampanye Penggalangan Dana bagi partai politik.

Peranan pokok Public Relations dalam perusahaan adalah untuk menciptakan kepercayaan, good wild dan kejujuran dalam memberikan informasi serta publikasi yang positif kepada khalayak. Maka kaitannya kegiatan Public Relations dengan kampanye, menurut Rice dan Paisley dikatakan bahwa kampanye tersebut adalah keinginan seseorang untuk mempengaruhi opini individu an public, kepercayaan, tingkah laku, minat, serta keinginan audiensi dengan daya tarik komunikator yang sekaligus komunikatif. Menurut William Albig mendefinisikan komunikasi dalam berkampne “merupakan proses pengoperan lambing yang bernama antar individu, “suatu lambing yang sama-sama dimengerti”.

Proses kampanye Public Relations  antara lain merupakan penyebaran informasi, penegtahuan, gagasan, kesadaran dan ide untuk membangun atau mencuptakan kesadaran dan pengertian melalui teknik komunikasi, sedangkan bentuk komunikasi dalam melakukan kampanye adalah komunikasi interpersonal, komunikasi personal (face to face), komunikasi kelompok (grup communications), komunikasi massa (massa communications), komunikasi melalui media massa dan nirmassa.

Bentuk dan proses komunikasi kampanye ini melibatkan konseptor (conseptor skill), teknik komunikasi (technical skill), untuk mempengaruhi komunikasi dengan berbagai aspek teknis dan praktis operasional dalam bentuk perencanaan yang praktis dan strategis untuk mencapai tujuan tertetntu.




Referensi:
Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/04202-021%20Dewi%20Rafdayani.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kedudukan public relations

ruang lingkup public relation

Media Public Relations